Juallah hasil panenmu ke negeri asing, karena sesudah beberapa waktu, kamu akan menerima keuntungannya. Bagilah penghasilanmu dalam berbagai usaha, karena kamu tidak tahu bencana apa yang akan terjadi. Apabila melihat awan gelap dan tebal, jangan heran kalau hujan turun. Ke arah mana pun pohon tumbang, di sanalah pohon itu tetap tergeletak. Namun jangan terlalu dipengaruhi oleh situasi, karena kalau kamu selalu menunggu sampai angin dan cuaca menjadi sempurna, kamu tidak akan pernah menabur benih dan tidak akan memanen hasilnya. Sebagaimana kamu tidak bisa menebak arah angin akan bertiup, atau mengerti bagaimana tubuh seorang bayi terbentuk di dalam rahim ibunya, demikianlah kamu tidak dapat mengerti berbagai pekerjaan Allah, Pencipta segala sesuatu. Taburlah benihmu di pagi hari dan lakukanlah berbagai usaha yang lain sampai waktunya tidur di malam hari. Karena kamu tidak tahu usaha mana yang akan berhasil— atau malah semuanya akan berhasil dengan baik. Alangkah bahagianya melihat cahaya matahari di pagi hari. Senang sekali rasanya bisa hidup. Namun ingatlah bahwa suatu hari kamu akan mati, dan masa dalam kematian itu jauh lebih lama dibandingkan hidup di dunia ini. Maka kalau kamu diberi umur panjang, bersyukurlah dan nikmatilah setiap hari, sebab apa yang terjadi sesudah kematian masih misteri. Hai anak muda, bersenang-senanglah selama kamu masih muda! Lakukanlah apa pun keinginan hatimu. Tetapi ingatlah bahwa kelak kamu harus bertanggung jawab kepada Allah atas semua yang kamu perbuat. Usirlah rasa kuatir dari hatimu, karena kamu masih sehat. Tetapi ingat, masa mudamu akan cepat berlalu. Semuanya sia-sia!
Baca Pengkhotbah 11
Berbagi
Bandingkan Semua Versi: Pengkhotbah 11:1-10
Simpan ayat, baca luring, tonton klip pengajaran, dan lainnya!
Beranda
Alkitab
Rencana
Video