Kisah 27:16-25

Kisah 27:16-25 TSI

Ketika kami sedikit terlindung dari badai karena melewati tepian sebuah pulau kecil bernama Klauda, dengan susah payah kami berhasil mengamankan perahu kecil yang terikat di belakang kapal itu. Sesudah perahu kecil itu ditarik ke atas, para anak buah kapal memasang tali kuat-kuat melingkar di sekeliling kapal, lalu menurunkan layar dan jangkar supaya kapal lebih lambat terbawa angin. Mereka melakukannya karena takut jangan sampai kapal itu terkandas di Sirtis, yaitu daerah perairan dangkal yang berpasir. Tetapi angin topan dan gelombang masih sangat kencang menghantam kapal, sehingga besoknya, para anak buah kapal membuang muatan ke laut supaya kapal lebih ringan. Hari berikutnya, mereka bahkan membuang sebagian alat-alat kapal ke laut. Berhari-hari lamanya kami tidak melihat matahari atau bintang. Angin topan terus saja bertiup kencang, sampai akhirnya kami tidak punya harapan lagi untuk bisa selamat. Apalagi, selama berhari-hari itu kami semua juga tidak makan. Kemudian Paulus berdiri di antara kami dan berkata, “Saudara-saudara, seandainya dulu kalian mengikuti saran saya supaya tidak berlayar dari Kreta, kita tidak akan mengalami bencana dan kerugian seperti ini. Tetapi sekarang, saya menasihatkan supaya kalian jangan putus asa. Karena tidak ada satu pun di antara kita yang akan mati. Hanya kapal ini saja yang hancur nanti. Saya berkata begitu karena tadi malam, saya didatangi oleh malaikat utusan Allah yang saya sembah dan saya layani. Malaikat itu berkata, ‘Paulus, jangan takut. Kamu pasti akan menghadap raja Romawi. Dan atas kebaikan hati Allah kepadamu, Dia berjanji bahwa semua orang yang berlayar denganmu akan selamat.’ Jadi Saudara-saudara, janganlah putus asa. Karena saya yakin Allah akan menepati janji-Nya itu kepada saya.

Video untuk Kisah 27:16-25

Rencana Bacaan dan Renungan gratis terkait dengan Kisah 27:16-25