Nah, kalau kami para rasul selalu memberitakan bahwa Kristus sudah dihidupkan kembali dari kematian, kenapa ada sebagian dari kalian yang mengatakan bahwa kita pengikut Kristus tidak akan dihidupkan dari kematian? Seandainya tidak ada kebangkitan sesudah kita mati, berarti Kristus juga tidak pernah bangkit kembali dari kematian. Dan seandainya Kristus tidak pernah bangkit kembali, sia-sialah berita yang kami sampaikan, dan percuma saja kalian percaya. Seandainya tidak ada kebangkitan orang mati, berarti kami sudah berbohong dan mengajarkan yang salah tentang Allah, sebab selama ini kami memberitakan bahwa Allah menghidupkan Kristus kembali. Andaikata benar bahwa orang mati tidak akan dihidupkan kembali, berarti Kristus juga tidak pernah dihidupkan kembali. Dan seandainya Kristus tidak dibangkitkan kembali, percuma saja keyakinan kita, dan kita masih dikuasai oleh dosa! Seandainya tidak ada kebangkitan, berarti saudara-saudari kita yang mati dalam keadaan percaya pada Kristus juga sudah binasa! Seandainya pengharapan kita kepada Kristus hanya berlaku untuk kehidupan di dunia ini saja, kita orang paling malang di antara semua manusia!
Tetapi sesungguhnya, Kristus sudah dihidupkan kembali dari antara orang mati! Itulah yang menjadi jaminan bahwa orang-orang lain yang sudah mati juga pasti akan dihidupkan kembali. Maka pahamilah: Kuasa kematian sudah menular kepada semua manusia karena perbuatan satu orang, yaitu Adam. Sekarang, kebangkitan pun diberikan kepada semua manusia oleh karena Satu Orang juga, yaitu Yesus. Karena sebagai keturunan Adam, semua manusia mengalami kematian. Tetapi setiap orang yang bersatu dengan Kristus dihidupkan kembali dari kematian. Proses kebangkitan ini terjadi secara bertahap: Pertama, Kristus dihidupkan dari kematian sebagai jaminan bagi kita. Kemudian, pada hari kedatangan-Nya kembali, kita semua yang sudah menjadi milik Kristus juga akan dibangkitkan dari kematian. Selanjutnya, terjadilah hal yang terakhir dari semuanya: Kristus akan membinasakan setiap pemerintahan, kerajaan, dan penguasa yang lain. Sesudah itu, Dia akan menyerahkan segala sesuatu kepada Allah Bapa, supaya Allah memerintah sebagai satu-satunya Raja.
Sebab Allah sudah menetapkan agar Kristus “duduk di sebelah kanan-Nya” dan memerintah sebagai Raja sampai tiba saat yang sudah Allah janjikan kepada-Nya, yaitu, “Aku akan mengalahkan semua yang memusuhi-Mu dan menjadikan mereka budak-Mu.” Musuh terakhir yang akan dibinasakan adalah kuasa kematian. Buktinya, Kitab Suci menuliskan, “Allah sudah meletakkan segala sesuatu di bawah kuasa-Nya.” Berdasarkan kalimat, “Allah sudah meletakkan segala sesuatu di bawah kuasa-Nya,” jelaslah bahwa Allah Bapa sendiri tidak termasuk dalam segala sesuatu itu. Sesudah segala sesuatu berada di bawah kuasa Anak Allah, maka Kristus sendiri akan menunjukkan bahwa diri-Nya pun berada di bawah kuasa Allah Bapa yang sudah meletakkan segala sesuatu di bawah kuasa Anak-Nya. Dengan demikian nyatalah bahwa Allah adalah Yang Mahakuasa dan Mahatinggi.
Dan lagi tentang kebangkitan manusia dari kematian: Seandainya benar orang-orang mati tidak dihidupkan kembali dari kematian, mengapa pernah ada saudara-saudari seiman kita yang minta dibaptis dengan air sekali lagi untuk mewakili ayah atau ibunya yang sudah meninggal? Itu bukti mereka yakin bahwa kita pengikut Kristus akan dihidupkan kembali dari kematian. Bila tidak begitu, untuk apa mereka meminta demi orang yang sudah mati? Kami para rasul juga menjadi bukti. Seandainya tidak ada kebangkitan dari kematian, mengapa kami tidak pernah takut menghadapi bahaya setiap saat? Benar Saudara-saudari, setiap saat saya siap mati! Saya bersumpah bahwa itu benar, dan rasa bangga saya terhadap kalian juga benar! Saya bangga terhadap kalian karena kalianlah bukti pelayanan saya dalam pimpinan Penguasa kita Kristus Yesus. Buat apa saya rela mempertaruhkan nyawa melawan orang-orang yang sangat ganas di kota Efesus?! Kalau manusia yang mati akan lenyap begitu saja tanpa dihidupkan kembali, maka lebih baik “Mari kita makan, minum, dan bersenang-senang, karena besok kita akan mati.” Tetapi janganlah kalian tertipu oleh orang-orang yang berpandangan seperti itu! Pepatah mengatakan, “Pergaulan yang buruk menularkan pengaruh buruk.” Jadi sekarang, sadarilah benar-benar! Jangan berbuat dosa lagi! Seharusnya kalian malu, karena sudah jelas bahwa di antara kalian ada beberapa orang yang tidak mengenal Allah.