Pada pagi harinya, ketika Ia sedang kembali ke Yerusalem, Ia merasa lapar, dan dilihat-Nya sebuah pohon ara di tepi jalan. Ia menghampiri pohon itu untuk melihat kalau-kalau ada buahnya, tetapi satu buah pun tidak ada pada pohon itu melainkan hanya daun saja. Lalu Ia berkata kepada pohon itu, “Janganlah engkau berbuah lagi!” Dan segera pohon ara itu menjadi layu.
Para murid heran sekali dan bertanya, “Bagaimana mungkin pohon ara itu layu dengan begitu cepat?”
Kemudian Yesus berkata kepada mereka, “Sesungguhnya jika kalian mempunyai iman dan tidak ragu-ragu, maka kalian akan dapat melakukan hal yang seperti ini dan banyak lagi yang lain. Kalian bahkan dapat berkata kepada Bukit Zaitun ini, ‘Terangkatlah dan jatuhlah di laut,’ maka bukit itu pun akan pindah. Jika percaya, maka apa pun yang kalian minta dalam doa, akan kalian peroleh.”
Ketika Ia sudah kembali ke Bait Allah dan sedang mengajar, para imam kepala, dan pemimpin Yahudi yang lain datang menghampiri-Nya dan bertanya, “Dengan wewenang siapa Engkau melakukan apa yang Kaulakukan? Siapa yang memberi Engkau hak itu?”
“Aku akan memberitahukannya kepada kalian, jika terlebih dahulu kalian menjawab pertanyaan ini,” jawab Yesus. “Apakah Yohanes Pembaptis utusan Allah atau bukan?”
Mereka lalu membicarakan hal itu di antara mereka sendiri. “Jika kita mengatakan ‘Utusan Allah’, tentu Ia akan menanyakan mengapa kita tidak memercayai apa yang dikatakan Yohanes. Dan jika kita mengatakan bahwa Yohanes bukan diutus oleh Allah, kita akan dimusuhi orang banyak, karena mereka semua menganggap dia nabi.” Jadi, akhirnya mereka menjawab, “Kami tidak tahu!”
Dan Yesus berkata, “Jika demikian, Aku pun tidak mau menjawab pertanyaan kalian.”
“Tetapi bagaimana pendapat kalian mengenai hal ini? Seseorang yang mempunyai dua orang anak laki-laki berkata kepada anaknya yang sulung, ‘Nak, pergilah bekerja di ladang hari ini.’ Anak itu menyahut, ‘Tidak mau!’ Tetapi kemudian ia menyesal dan pergi ke ladang. Kemudian si ayah menyuruh anaknya yang bungsu, ‘Pergilah engkau ke ladang!’ dan anak itu menyahut, ‘Baik, Ayah.’ Tetapi ia tidak melakukannya. Anak mana yang menaati ayahnya?”
“Tentu saja yang sulung!” jawab mereka.
Lalu Yesus menerangkan maksud-Nya, “Pastilah para penjahat dan pelacur akan masuk ke dalam Kerajaan Surga lebih dahulu daripada kalian. Karena Yohanes Pembaptis menyuruh kalian bertobat dan berpaling kepada Allah, tetapi kalian tidak mau, sedangkan para penjahat dan pelacur bertobat. Dan sekalipun kalian melihat mereka berbuat demikian, kalian tidak mau bertobat dan tidak mau percaya.