Ketika sampai di kaki bukit, Yesus dan para pengikut-Nya berdiri di suatu tempat yang luas dan datar. Mereka dikelilingi oleh pengikut-pengikut yang lain dan oleh orang banyak yang datang dari seluruh Yudea dan Yerusalem dan dari daerah pantai utara Tirus dan Sidon. Mereka ingin mendengarkan Yesus atau ingin disembuhkan. Yesus mengusir setan dari orang-orang yang kerasukan. Semua orang berusaha menjamah Yesus, karena ketika Ia dijamah, kuasa penyembuhan keluar daripada-Nya dan mereka pun sembuh.
Kemudian Ia menoleh kepada murid-murid-Nya serta berkata,
“Berbahagialah kalian yang miskin,
karena Kerajaan Allah adalah milik kalian!
Berbahagialah kalian yang sekarang lapar,
karena kalian akan dikenyangkan!
Betapa besar kebahagiaan yang tersedia bagi kalian yang menangis,
karena akan tiba saatnya kalian tertawa gembira!
“Berbahagialah kalian jika orang lain membenci kalian dan mengucilkan kalian, dan menghina kalian serta mencemarkan nama kalian karena kalian milik-Ku! Apabila hal itu terjadi, bersukacitalah! Ya, bersorak-soraklah! Karena pahala yang besar menantikan kalian di surga. Kalian akan berada dalam persekutuan orang-orang baik, sebab nabi-nabi zaman dahulu juga diperlakukan demikian.
“Tetapi betapa besar dukacita yang akan menimpa orang kaya,
karena kebahagiaan mereka hanya di dunia ini saja.
Celakalah kalian yang mewah dan makmur sekarang!
Masa kelaparan yang hebat menantikan kalian!
Celakalah kalian yang gelak tawa sekarang;
karena akan menjadi ratap tangis.
Dan betapa besar kesedihan yang menantikan kalian yang disanjung-sanjung oleh orang banyak,
karena nabi-nabi palsu selalu disanjung-sanjung orang.
“Dengarlah, hai kalian semua! Kasihilah musuh-musuh kalian! Berbuat baiklah terhadap orang-orang yang membenci kalian! Berdoalah bagi kebahagiaan orang-orang yang mencerca kalian!
“Bila ada orang yang menampar pipi kalian, biarkan dia menampar pipi yang satunya lagi! Bila ada orang yang minta jubah kalian, berikanlah juga baju kalian.
“Berilah apa yang kalian miliki kepada mereka yang meminta, dan bila barang-barang kalian diambil orang, janganlah berusaha memperolehnya kembali. Perlakukanlah orang lain sebagaimana kalian ingin diperlakukan orang.
“Apakah kalian mengira kalian patut dipuji karena kalian mengasihi orang yang mengasihi kalian? Orang-orang kafir pun berbuat demikian! Dan jika kalian berbuat baik hanya kepada orang-orang yang baik kepada kalian, apakah keistimewaannya? Orang yang berdosa pun berbuat demikian! Dan jika kalian meminjamkan uang hanya kepada orang-orang yang sanggup membayar kembali, apa kelebihannya? Orang yang paling jahat sekalipun memberi pinjaman kepada sesamanya, asal dikembalikan!
“Kasihilah musuh-musuh kalian! Berbuat baiklah kepada mereka! Pinjami mereka! Dan jangan khawatir bahwa mereka tidak akan mengembalikannya. Maka pahala kalian di surga akan sangat besar, dan kalian akan benar-benar berlaku sebagai anak Allah, karena Dia juga baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang yang sangat jahat.
“Hendaklah kalian bermurah hati seperti Bapa kalian. Jangan mencari kesalahan dan mencela orang lain, maka Allah juga tidak akan melakukannya kepada kalian. Ampunilah orang lain, maka Allah pun akan mengampuni kalian. Jika kalian memberi kepada orang lain, kalian akan menerima! Pemberian kalian akan dikembalikan dengan takaran yang penuh dan berlimpah-limpah, yang ditekan dan diguncang supaya masih dapat diisi lagi, sehingga melimpah ruah. Ukuran yang kalian gunakan untuk mengukur orang lain, akan diukurkan kepada kalian.”
Dalam khotbah-Nya, Yesus memakai perumpamaan ini: “Bagaimana mungkin orang buta menuntun orang buta? Bukankah keduanya akan terjerumus ke dalam lubang? Bagaimana mungkin seorang murid melebihi gurunya? Tetapi, jika ia bekerja keras, mungkin saja ia mengetahui sebanyak yang diketahui gurunya.
“Mengapa kalian peduli akan selumbar dalam mata saudara kalian, sedangkan dalam mata sendiri terdapat balok? Bagaimana mungkin kalian berkata kepadanya, ‘Biarlah saya menolong mengeluarkan selumbar itu dari matamu,’ sedangkan kalian tidak dapat melihat karena ada balok dalam mata kalian? Hai orang munafik! Singkirkan dahulu balok itu, barulah kalian dapat melihat untuk menolong saudara kalian!