SEMENTARA itu orang makin banyak saja, sehingga mereka berdesak-desakan dalam jumlah ribuan. Yesus berpaling kepada murid-murid-Nya dan memperingatkan mereka, “Berhati-hatilah terhadap ragi orang Farisi. Maksud-Ku kemunafikan mereka! Ini menyebar seperti ragi dan akhirnya semua adonan sudah mengembang. Akan tiba saatnya apa yang tersembunyi akan diungkapkan, dan apa yang dirahasiakan akan diketahui. Apa pun yang kalian katakan di dalam gelap akan terdengar di dalam terang, dan apa yang kalian bisikkan di dalam kamar akan disiarkan dari atap rumah supaya terdengar oleh semua orang!
“Sahabat-Sahabat yang Kukasihi, janganlah takut terhadap mereka yang ingin membunuh kalian. Mereka hanya dapat membunuh tubuh, tetapi tidak dapat berbuat apa-apa terhadap jiwa kalian. Akan Kukatakan siapa yang harus kalian takuti. Takutlah terhadap Allah yang berkuasa membunuh dan melemparkan kalian ke dalam neraka.
“Berapakah harga burung pipit? Bukankah lima ekor pipit tidak lebih daripada dua duit? Namun, seekor pun tidak dilupakan oleh Allah. Dan Ia tahu jumlah rambut di kepala kalian! Jangan takut, kalian jauh lebih berharga daripada sekawan burung pipit.
“Kukatakan kepadamu: siapa pun yang menyatakan di depan umum bahwa ia mengenali-Ku, maka Aku, Anak Manusia, akan mengenalinya di hadapan Allah dan para malaikat. Tetapi orang-orang yang menyangkal Aku di hadapan manusia akan Kusangkal di hadapan para malaikat. Orang yang menghina Aku dapat diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak dapat diampuni.
“Dan apabila kalian diadili di rumah ibadat oleh pembesar serta pemimpin orang Yahudi, jangan khawatir tentang apa yang kalian katakan untuk membela diri, karena pada waktu itu Roh Kudus akan memberikan kata-kata yang tepat kepada kalian.”
Lalu seorang dari antara orang banyak berseru, “Guru, suruhlah saudara saya agar memberi saya bagian dari harta peninggalan ayah kami.”
Tetapi Yesus menyahut, “Saudara, siapakah yang sudah menjadikan Aku hakimmu untuk memutuskan perkara semacam itu? Hati-hatilah! Jangan mengingini apa yang tidak kaumiliki. Karena hidup yang sesungguhnya sama sekali tidak bergantung pada besarnya kekayaan kita.”
Kemudian Ia menceritakan sebuah perumpamaan: “Ada orang kaya mempunyai sebidang tanah yang subur dan menghasilkan panen yang baik. Lumbung-lumbungnya sudah padat, tetapi ia masih juga kekurangan tempat penyimpanan. Ia memikirkan persoalan itu, dan akhirnya ia berkata, ‘Aku tahu apa yang harus kulakukan. Aku akan merombak lumbung-lumbung ini dan membangun yang lebih besar! Lalu aku akan goyang kaki dan berkata kepada diri sendiri: Lihat, simpananmu sudah cukup untuk waktu bertahun-tahun. Makan, minum, dan bersenang-senanglah!’
“Tetapi Allah berkata kepadanya, ‘Bodoh benar engkau ini! Malam ini juga sampailah ajalmu. Lalu seluruh kekayaan itu akan jatuh ke tangan siapa?’
“Ya, demikianlah halnya dengan orang yang menimbun kekayaan di dunia ini, tetapi ia miskin di hadirat Allah.”
Kemudian Yesus berpaling kepada murid-murid-Nya dan berkata, “Jangan kalian khawatir tentang makanan dan pakaian. Karena hidup ini lebih penting daripada makanan dan pakaian. Lihatlah burung gagak! Mereka tidak menanam, atau menuai, atau mempunyai lumbung tempat menyimpan makanan, namun mereka dapat hidup, karena Allah memberi mereka makan. Sedangkan kalian jauh lebih berharga bagi-Nya daripada burung.
“Dapatkah segala kekhawatiran itu memperpanjang umur kalian barang sesaat? Dan jikalau kekhawatiran tidak dapat menolong dalam hal yang sekecil itu, apa gunanya khawatir tentang hal-hal yang lebih besar?
“Lihatlah bunga bakung! Mereka tidak memintal atau merajut. Namun demikian, Salomo dengan segala kemuliaannya pun tidak berpakaian seindah mereka. Dan Jika Allah sedemikian memedulikan bunga-bunga yang hari ini mekar dan besok layu, tidakkah terpikirkan oleh kalian bahwa Ia akan memedulikan kalian, hai orang yang kurang percaya? Dan janganlah khawatir mengenai makanan, yaitu apa yang akan kalian makan atau minum, karena Allah akan mencukupi kebutuhan kalian. Semua itu dicari oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah, tetapi Bapa yang di surga mengetahui bahwa kalian memerlukan semua itu. Ia akan selalu mencukupi segala kebutuhan kalian dari hari ke hari, apabila kalian mau mengutamakan Kerajaan Allah.