Beberapa di antara kita diberi kecakapan khusus sebagai rasul, beberapa yang lain diberi-Nya karunia menyampaikan pesan-Nya, beberapa orang mempunyai kecakapan membawa orang kepada Kristus dan menolong mereka memercayai Dia sebagai Juru Selamat, yang lain lagi mempunyai kepandaian untuk memelihara umat Allah seperti seorang gembala memelihara domba-dombanya, menuntun, dan mengajar mereka berjalan pada jalan Allah.
Mengapa kita diberi kecakapan-kecakapan khusus untuk melakukan hal-hal tertentu dengan sebaik-baiknya? Supaya umat Allah diperlengkapi untuk dapat bekerja lebih baik bagi-Nya, membangun jemaat-Nya, tubuh Kristus itu, sampai menjadi kuat dan dewasa, sehingga akhirnya kita bersatu di dalam kepercayaan dan pengertian tentang keselamatan kita dan tentang Juru Selamat kita, Anak Allah, dan semuanya menjadi dewasa di dalam Tuhan. Ya, sampai benar-benar mencapai kesempurnaan Kristus.
Maka kita tidak lagi seperti anak-anak, yang kepercayaannya selalu berubah karena ada orang yang mengemukakan suatu pendapat lain, atau membohongi kita demikian rupa, sehingga kebohongan itu seakan-akan suatu kebenaran. Tidak, tetapi sebaliknya dengan penuh kasih kita senantiasa mengikuti kebenaran—berkata benar, berbuat benar, hidup benar. Dengan demikian, di dalam segala hal kita makin lama makin menyerupai Kristus yang menjadi kepala dari tubuh-Nya. Di bawah pimpinan-Nya seluruh tubuh itu disatukan dengan sempurna, dan setiap bagian dengan tugasnya yang khusus menolong bagian-bagian lain, sehingga seluruh tubuh itu tetap sehat, tumbuh, dan penuh dengan kasih.
Karena itu, saya mendorong Saudara dalam nama Tuhan: Janganlah hidup seperti orang yang sesat, sebab mata mereka dibutakan dan pikiran mereka dikacaukan. Hati mereka tertutup dan sama sekali gelap. Mereka jauh dari kehidupan Allah karena telah menutup hati terhadap Dia dan tidak memahami jalan-Nya. Mereka tidak lagi menghiraukan mana yang benar dan mana yang salah, dan mereka telah menyerahkan diri kepada jalan yang cemar. Mereka merajalela karena didorong oleh hawa nafsu dan pikiran yang jahat.
Tetapi bukan itu yang diajarkan Kristus kepada Saudara! Jika Saudara sungguh-sungguh telah mendengar suara-Nya dan telah belajar dari Dia mengenai kebenaran-kebenaran tentang diri-Nya, maka buanglah sifat lama yang jahat itu. Janganlah ikuti hasrat Saudara yang jahat. Hawa nafsu itu akan menyesatkan Saudara dan membawa ke dalam kebinasaan.
Biarlah sikap dan pikiran Saudara diperbarui. Ya, Saudara harus menjadi manusia baru, yang baik dan kudus. Kenakanlah sifat yang baru itu.
Hentikanlah kebiasaan saling membohongi. Katakanlah yang benar, karena masing-masing merupakan anggota dari tubuh yang sama, yaitu gereja. Jikalau Saudara marah, janganlah berdosa dengan membiarkan amarah itu menjadi dendam. Jangan membiarkan diri terus dalam keadaan marah sampai matahari terbenam. Atasilah kemarahan itu dengan segera. Sebab, jikalau Saudara marah, Saudara memberi kesempatan kepada Iblis.
Jikalau seseorang suka mencuri, ia harus menghentikan perbuatannya itu dan mulai menggunakan tangannya untuk melakukan pekerjaan yang halal, sehingga ia dapat memberi kepada orang yang berkekurangan. Jangan bermulut kotor. Berbicaralah dengan kata-kata yang baik, yang berguna bagi orang yang diajak bicara, dan yang akan mendatangkan berkat bagi mereka.
Janganlah mendukakan Roh Kudus dengan cara hidup Saudara. Ingat, Dialah yang telah memeteraikan Saudara sebagai milik-Nya dan menjamin bahwa Saudara akan diselamatkan pada hari penebusan.
Hilangkanlah semua rasa sakit hati, amarah, dan segala macam penghinaan. Jangan berteriak satu sama lain, dan fitnah dan kebencian janganlah diberi tempat dalam hidup Saudara. Sebaliknya, hendaklah Saudara bersifat ramah-tamah, berhati lembut, dan saling memaafkan, sama seperti Allah telah mengampuni Saudara, karena Saudara milik Kristus.