Ketika itu angin sepoi-sepoi bertiup dari selatan. Tampaknya hari sangat baik untuk mengadakan perjalanan. Maka mereka pun membongkar sauh, lalu berlayar menyusur pantai Pulau Kreta. Tetapi tidak lama kemudian tiba-tiba cuaca berubah dan angin badai (disebut “Angin Timur Laut”) melanda kapal kami dan meniupnya ke tengah laut. Mula-mula awak kapal berusaha mengarahkan kapal ke pantai tetapi sia-sia. Akhirnya mereka menyerah dan membiarkan kapal dibawa angin. Kami berlayar di balik pulau kecil bernama Kauda, dan di situ dengan susah payah kami mengangkat sekoci yang ditarik di belakang kapal. Mereka melilitkan tali-temali melingkari kapal untuk memperkuatnya. Karena takut terdampar pada pasir terapung di pantai Afrika, mereka menurunkan layar dan membiarkan kapal itu terombang-ambing. Keesokan harinya, karena badai semakin hebat, awat kapal membuang muatan kapal ke laut. Pada hari yang ketiga, mereka membuang alat-alat derek dan semua benda yang dapat mereka buang. Kami tidak melihat matahari maupun bintang selama berhari-hari, jadi tidak ada orientasi yang mungkin. Badai mengamuk terus begitu hebat, sehingga akhirnya putuslah segala harapan kami untuk menyelamatkan diri.
Baca Kisah Para Rasul 27
Berbagi
Bandingkan Semua Versi: Kisah Para Rasul 27:13-20
Simpan ayat, baca luring, tonton klip pengajaran, dan lainnya!
Beranda
Alkitab
Rencana
Video