Tetapi mungkin ada yang bertanya, “Bagaimana orang mati dihidupkan kembali? Tubuh macam apakah yang akan mereka miliki?” Alangkah bodohnya pertanyaan semacam itu! Jawabannya dapat Saudara lihat di kebun sendiri. Apabila kita memasukkan benih ke dalam tanah, benih itu tidak akan tumbuh menjadi tanaman kalau tidak “mati” lebih dahulu. Dan tunas hijau yang muncul dari benih, jauh berlainan dari benih yang kita tanam. Yang kita masukkan ke dalam tanah ialah benih jagung—atau apa saja—kecil dan kering. Kemudian Allah memberikan tubuh baru yang indah kepada benih itu sesuai dengan kehendak-Nya. Dari bermacam-macam benih tumbuh bermacam-macam tanaman. Sebagaimana ada bermacam-macam benih dan tanaman, demikian juga ada bermacam-macam makhluk. Manusia, binatang darat, ikan, dan burung, semuanya berlain-lainan.
Malaikat di surga memiliki tubuh yang jauh berbeda dengan tubuh kita. Keindahan dan kemuliaan tubuh mereka berbeda dengan keindahan dan kemuliaan tubuh kita. Matahari memiliki satu macam kemuliaan, sedangkan kemuliaan bulan dan bintang-bintang lain lagi. Dan masing-masing bintang berlainan keindahan dan kecemerlangannya.
Demikian jugalah tubuh jasmani kita yang akan mati dan membusuk ini berbeda dengan tubuh yang akan kita miliki apabila kita dihidupkan kembali, sebab tubuh itu tidak akan mati. Dikubur sengsara, dibangunkan mulia. Dikubur lemah, dibangunkan kuat. Pada saat kematian, tubuh kita hanyalah berupa tubuh jasmani, tetapi pada waktu hidup kembali, tubuh itu akan berubah menjadi tubuh surgawi. Sebab sebagaimana ada tubuh yang jasmani, demikian juga ada tubuh yang rohani.
Dalam Kitab Suci tertulis, “Manusia pertama—yaitu Adam—menjadi makhluk yang hidup,” tetapi Adam yang terakhir—yaitu, Kristus—adalah Roh yang menghidupkan.
Mula-mula kita memiliki tubuh jasmani dan kemudian Allah memberikan kepada kita tubuh rohani yang surgawi. Adam diciptakan dari debu tanah, tetapi Kristus datang dari surga. Setiap orang memiliki tubuh yang sama dengan tubuh Adam, yaitu berasal dari debu, tetapi semua orang yang menjadi milik Kristus akan memiliki tubuh yang sama dengan tubuh-Nya, yaitu tubuh surgawi. Sebagaimana kita masing-masing sekarang memiliki tubuh seperti tubuh Adam, maka kelak kita akan memiliki tubuh seperti tubuh Kristus.
Saudara sekalian yang saya kasihi, inilah yang ingin saya katakan kepada Saudara, yaitu bahwa tubuh dari daging dan darah tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Tubuh kita yang fana bukan macam tubuh yang layak hidup selama-lamanya. Tetapi suatu rahasia indah dan mengherankan yang ingin saya sampaikan kepada Saudara ialah: kita tidak semuanya akan mati, tetapi kita semua akan diberi tubuh yang baru. Semua ini akan terjadi dalam sekejap mata, pada saat nafiri ditiup untuk yang terakhir kali. Sebab akan ada bunyi nafiri dari langit dan dengan tiba-tiba semua orang Kristen yang telah mati akan hidup lagi dengan tubuh baru yang tidak akan binasa, dan kita yang masih hidup juga akan memiliki tubuh baru dengan tiba-tiba. Sebab tubuh jasmani kita, tubuh fana yang kita miliki sekarang, harus diubah menjadi tubuh surgawi yang tidak akan binasa, dan akan hidup untuk selama-lamanya.
Pada saat hal ini terjadi, akan genaplah firman Allah yang berbunyi,
“Hidup telah mengalahkan kematian!
Hai maut, di mana kemenanganmu?
Hai maut, di mana sengatmu?”
Karena dosa seperti sengat yang mengakibatkan maut, dan Hukum Taurat, yang menyatakan dosa kita. Betapa besar rasa syukur kita kepada Allah! Dialah yang telah memberikan kemenangan kepada kita melalui Yesus Kristus Tuhan kita.
Karena itu, Saudara sekalian yang saya kasihi, karena kemenangan pasti datang, maka berdirilah dengan teguh dan tetap serta lakukanlah selalu pekerjaan Tuhan, karena Saudara tahu bahwa apa pun yang Saudara lakukan bagi Tuhan tidak akan sia-sia.