1 Korintus 15:1-19

1 Korintus 15:1-19 FAYH

SEKARANG saya ingin mengingatkan Saudara sekalian kepada Berita Kesukaan yang dahulu saya beritakan kepada Saudara. Dahulu Saudara menyambut Injil dan sekarang pun demikian juga, iman Saudara dengan teguh didasarkan atas berita itu. Berita Kesukaan inilah yang menyelamatkan Saudara, kalau Saudara tetap memercayainya, kecuali kalau sudah sejak semula Saudara tidak sungguh-sungguh memercayainya. Sejak semula sudah saya sampaikan kepada Saudara apa yang telah diberitahukan kepada saya, yaitu bahwa Kristus mati karena dosa kita, sebagaimana dinubuatkan dalam Kitab Suci. Kemudian Ia dikuburkan, dan pada hari yang ketiga Ia bangkit dari kubur seperti yang sudah dinubuatkan oleh para nabi. Ia nampak kepada Petrus dan kemudian kepada “kedua belas murid”. Sesudah itu Ia nampak kepada lebih daripada lima ratus saudara seiman pada saat yang sama, kebanyakan dari mereka masih hidup, tetapi beberapa di antaranya sudah meninggal dunia. Kemudian Yakobus melihat Dia dan setelah itu semua rasul yang lain juga melihat Dia. Akhirnya lama sesudah itu, saya juga melihat Dia, seolah-olah saya dilahirkan hampir terlambat untuk peristiwa itu. Sebab saya adalah yang paling tidak layak di antara semua rasul. Sebenarnya saya tidak patut disebut rasul, karena saya dahulu menganiaya jemaat Allah. Keadaan saya seperti sekarang ini adalah semata-mata berkat kebaikan dan rahmat Allah kepada saya dan karunia-Nya itu tidak sia-sia, sebab saya telah bekerja jauh lebih keras daripada rasul-rasul lain. Walaupun demikian, sesungguhnya bukanlah saya yang bekerja, melainkan Allah telah melakukan semua ini dalam kasih karunia-Nya melalui saya. Tidak menjadi soal siapa yang bekerja paling keras: saya atau mereka. Yang utama ialah bahwa kami memberitakan Injil kepada Saudara dan Saudara memercayainya. Tetapi saya minta penjelasan. Saudara percaya kepada yang kami beritakan, yaitu bahwa Kristus bangkit dari antara orang mati, tetapi mengapa ada di antara Saudara yang mengatakan bahwa orang mati tidak akan dihidupkan kembali? Seandainya tidak ada kebangkitan orang mati, maka Kristus tentu masih mati. Dan seandainya Ia masih mati, maka segala pemberitaan kami sia-sia dan iman Saudara kepada Allah kosong, tidak berharga, dan tidak berpengharapan; sedangkan kami, para rasul, adalah pendusta, sebab kami sudah mengatakan bahwa Allah membangkitkan Kristus dari kubur dan seandainya orang mati tidak dihidupkan kembali, tentu saja hal itu tidak benar. Seandainya orang mati tidak dibangkitkan, maka Kristus masih mati. Jika Kristus tidak dibangkitkan dari kematian, maka iman Saudara adalah penipuan diri sendiri dan Saudara masih tetap menghadapi hukuman atas dosa Saudara. Seandainya demikian, binasalah semua orang Kristen yang sudah mati! Dan seandainya kekristenan hanya berguna bagi kita dalam hidup sekarang ini, maka kita adalah insan-insan yang paling celaka.