Demikianlah tubuh terdiri dari banyak bagian, bukan hanya satu bagian saja. Seandainya kaki berkata, “Karena aku bukan tangan, aku bukan bagian tubuh.” Hal itu tidak akan mengurangi kenyataan bahwa ia adalah bagian tubuh. Bagaimana seandainya Saudara mendengar telinga berkata, “Aku bukan bagian tubuh, sebab aku hanyalah telinga dan bukan mata?” Apakah hal itu akan mengurangi kenyataan bahwa telinga itu adalah bagian tubuh? Andaikata seluruh tubuh berupa mata, bagaimana kita dapat mendengar? Atau seandainya tubuh kita berupa satu telinga yang besar, bagaimana kita dapat mencium sesuatu?
Bukan dengan cara demikian Allah menciptakan kita. Ia telah membuat banyak bagian untuk tubuh kita dan tiap-tiap bagian dipasang di tempat yang dikehendaki-Nya. Andaikata semuanya hanya terdiri dari satu bagian saja, di manakah tubuh? Jadi, Ia telah membuat banyak bagian; namun, tubuh hanya satu.
Mata tidak dapat berkata kepada tangan, “Aku tidak membutuhkan engkau.” Kepala tidak dapat berkata kepada kaki, “Aku tidak membutuhkan engkau.”
Lagipula, beberapa bagian yang tampaknya paling lemah dan paling tidak berarti, sebenarnya paling diperlukan. Bagian-bagian yang kita anggap kurang terhormat dan yang seharusnya tidak terlihat, justru adalah bagian-bagian yang kita disembunyikan dengan hati-hati, sedangkan bagian-bagian yang boleh dilihat orang tentunya tidak memerlukan perhatian yang khusus. Jadi, Allah telah menyusun tubuh kita demikian rupa, sehingga kehormatan dan perhatian istimewa diberikan kepada bagian-bagian tertentu supaya jangan kelihatan kurang penting. Hal ini membawa kebahagiaan di antara bagian-bagian itu, sehingga tiap-tiap bagian memperhatikan bagian yang lain sama seperti diri sendiri. Kalau satu bagian menderita, semua bagian menderita bersama-sama, dan kalau satu bagian dimuliakan, semua bagian bergembira.
Yang ingin saya sampaikan ialah: Saudara sekalian bersama-sama merupakan tubuh Kristus dan masing-masing merupakan bagian yang khusus dan penting. Inilah daftar beberapa bagian yang telah ditaruh-Nya dalam sidang jemaat-Nya, yaitu tubuh-Nya:
Rasul-rasul,
Nabi-nabi,
Guru-guru,
Mereka yang melakukan mukjizat,
Mereka yang mendapat karunia untuk menyembuhkan,
Mereka yang dapat menolong orang lain,
Mereka yang dapat memimpin orang lain supaya bekerja sama,
Mereka yang dapat berbicara dalam bahasa yang belum pernah dipelajarinya.
Apakah semua orang rasul? Tentu saja tidak. Apakah semua orang nabi? Apakah semua orang guru? Apakah setiap orang mempunyai kuasa melakukan mukjizat? Apakah semua orang dapat menyembuhkan orang sakit? Tentu saja tidak. Apakah kita semua diberi kuasa untuk berbicara dalam bahasa-bahasa yang diilhami oleh Allah? Apakah setiap orang dapat memahami dan menerjemahkan apa yang dikatakan oleh orang-orang yang mempunyai karunia berbicara dalam bahasa-bahasa diilhami oleh Allah? Tidak, tetapi berusahalah dengan sungguh-sungguh untuk memperoleh karunia yang paling bermanfaat bagi gereja.
Dan sekarang izinkan saya menunjukkan kepada Saudara jalan yang terbaik untuk melakukan hal itu.