Para perwira dipanggil maju; mereka tersandung-sandung ketika menyerbu. Terburu-buru mereka menuju tembok kota, alat pendobrak ditegakkan dengan segera. Pintu air semua sungai telah terbuka, maka gemparlah seluruh istana! Ratu berhasil ditangkap, dayang-dayangnya mengerang dan meratap, mereka mengeluh seperti burung dara, dan memukul-mukul dada karena berduka. Rakyat Niniwe lari menghambur, seperti air keluar dari tanggul yang gugur. Ada teriakan, “Berhenti, berhenti!” tetapi tak ada yang mau kembali. Rampaslah segala emas dan peraknya! Harta di kota ini sungguh berlimpah-limpah! Niniwe telah hancur, sunyi dan tandus. Hati menjadi tawar karena takut. Lutut menjadi lemah dan gemetar. Muka semua orang menjadi pucat pudar. Di manakah kota itu sekarang? Kota yang seperti gua tempat singa bersarang? Tempat anak-anak singa diberi makan, tempat tujuan singa jantan dan betina, tempat yang aman bagi anak-anaknya? Dahulu di sana singa menerkam mangsanya, dan mencabiknya bagi betina dan anaknya. Ia memenuhi sarangnya dengan cabikan-cabikan daging buruannya. “Aku ini musuhmu,” kata TUHAN Yang Mahakuasa. “Kereta-keretamu akan Kubakar habis. Prajuritmu akan tewas dalam pertempuran, dan Aku akan mengambil segala sesuatu yang telah kauambil dari orang lain. Tuntutan-tuntutan para utusanmu tak akan terdengar lagi.”
Baca Nahum 2
Berbagi
Bandingkan Semua Versi: Nahum 2:5-13
Simpan ayat, baca luring, tonton klip pengajaran, dan lainnya!
Beranda
Alkitab
Rencana
Video