Lukas 22:7-30

Lukas 22:7-30 AMD

Hari raya Roti Tidak Beragi pun tiba. Hari raya itu adalah waktu di mana orang Yahudi selalu membunuh domba sebagai persembahan pada hari Paskah. Yesus menyuruh Petrus dan Yohanes, “Pergilah dan siapkanlah perjamuan Paskah bagi kita.” Mereka bertanya kepada-Nya, “Di manakah Engkau ingin kami siapkan perjamuan itu?” Yesus bilang kepada mereka, “Ketika kalian masuk ke kota, kamu akan melihat seorang laki-laki yang membawa kendi berisi air. Ikutilah dia. Ia akan masuk ke dalam rumah. Katakanlah kepada pemilik rumah itu, ‘Guru minta supaya kamu tolong tunjukkan kepada kami tempat mana Ia dan pengikut-Nya dapat memakai untuk mengadakan perjamuan Paskah.’ Lalu pemilik rumah itu akan menunjukkan kepadamu ruangan besar di lantai atas dengan perlengkapan yang disiapkan untuk kita. Siapkanlah makanan di sana.” Petrus dan Yohanes berangkat. Semuanya terjadi seperti apa Yesus bilang. Lalu mereka menyiapkan perjamuan Paskah. Ketika tiba waktunya bagi mereka untuk makan perjamuan Paskah, Yesus dan para rasul duduk bersama-sama di meja makan. Yesus berkata kepada mereka, “Aku ingin sekali makan perjamuan Paskah ini bersama kalian sebelum Aku mati. Aku bilang kepadamu, Aku tidak akan makan perjamuan Paskah lagi sampai ini digenapi dalam Kerajaan Allah.” Lalu Yesus mengambil cawan berisi anggur. Ia mengucap syukur kepada Allah untuk itu dan berkata, “Ambillah cawan ini dan bagikanlah kepada setiap orang di sini. Aku tidak akan minum anggur lagi sampai Kerajaan Allah datang.” Kemudian Yesus mengambil roti dan mengucap syukur kepada Allah untuk itu. Ia memecahkan roti dan memberikan kepada para rasul sambil berkata, “Roti ini adalah tubuh-Ku yang Kuberikan kepadamu. Makanlah ini untuk mengingatkan Aku.” Demikian juga setelah mereka makan, Yesus mengambil cawan berisi anggur dan berkata, “Air anggur ini melambangkan perjanjian yang baru yang Allah buat dengan umat-Nya. Perjanjian ini akan dimulai ketika darah-Ku dicurahkan bagi kamu.” Yesus berkata, “Tetapi di sini di atas meja ini ada tangan orang yang akan menyerahkan Aku kepada musuh-musuh-Ku. Anak Manusia memang akan mati sesuai rencana Allah. Tetapi celakalah bagi orang yang menyerahkan Anak Manusia untuk dibunuh.” Jadi, rasul-rasul itu bertanya satu sama lain, “Siapakah di antara kita yang mau melakukan itu?” Lalu para rasul mulai bertengkar tentang siapakah yang terpenting di antara mereka. Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Raja-raja dunia ini berkuasa atas rakyatnya, dan mereka yang mempunyai kuasa atas orang lain ingin disebut sebagai ‘penyedia rakyat yang agung’. Tetapi janganlah kalian menjadi seperti itu. Sebaliknya, orang yang paling berkuasa di antara kamu haruslah bersikap seolah-olah dia adalah yang paling tidak penting. Orang yang memimpin haruslah bersikap seperti seorang yang melayani. Siapakah yang lebih penting: orang yang melayani atau orang yang duduk dilayani? Setiap orang berpikir dialah yang duduk dilayani. Tetapi Aku sudah ada di tengah-tengahmu sebagai orang yang melayani. Kamu semua sudah tinggal bersama-Ku melalui banyak kesulitan. Karena itu, Aku memberikan kalian kuasa untuk memerintah bersama dengan-Ku dalam Kerajaan yang sudah diberikan Bapa kepada-Ku. Kamu akan makan dan minum semeja dengan-Ku dalam kerajaan-Ku. Kamu akan duduk di atas takhta dan mengadili kedua belas suku Israel.”

Rencana Bacaan dan Renungan gratis terkait dengan Lukas 22:7-30