Perkataan-Nya ini justru membuat mereka semakin bertekad untuk membunuh Dia. Mereka menganggap Yesus bukan saja sudah melanggar hukum pada hari Sabat, tetapi juga berkata bahwa Allah adalah Bapa-Nya. Itu berarti Ia menyamakan diri-Nya dengan Allah.
Maka Yesus menjawab, “Aku pastikan kepadamu bahwa si Anak tidak dapat melakukan apa-apa sendiri. Ia hanya melakukan apa yang Ia lihat Bapa-Nya lakukan. Anak mengerjakan sama seperti apa yang dikerjakan Bapa. Bapa mengasihi Anak dan menunjukkan kepada-Nya segala sesuatu yang dikerjakan-Nya. Dan Bapa akan menunjukkan kepada Anak perbuatan-perbuatan yang lebih besar dari semuanya ini supaya kalian semua akan menjadi heran. Bapa membangkitkan orang mati dan memberi mereka kehidupan. Demikian juga Anak memberi kehidupan kepada siapapun yang Ia inginkan.
Bapa juga tidak menghakimi siapa pun. Ia telah berikan kuasa penuh kepada Anak untuk menghakimi. Allah melakukan ini supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa. Setiap orang yang tidak menghormati Anak tidak menghormati Bapa. Ialah yang mengutus Anak.
Ketahuilah, setiap orang yang mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, mempunyai hidup yang kekal. Mereka tidak akan dihukum. Mereka sudah meninggalkan kematian dan masuk ke dalam kehidupan. Percayalah Aku, waktunya yang penting akan datang. Waktu itu sudah ada di sini. Orang yang mati akan mendengar suara Anak Allah. Dan mereka yang mendengar akan hidup. Kehidupan memang berasal dari Bapa sendiri. Jadi, Bapa juga memberikan kuasa kepada Anak untuk memberi kehidupan. Dan Bapa telah memberikan kuasa kepada Anak untuk menghakimi semua orang karena Ia adalah Anak Manusia.
Janganlah kamu heran mendengar hal ini. Waktunya akan datang ketika semua orang mati akan mendengar suara-Nya dalam kuburnya. Lalu mereka akan keluar dari kuburan mereka. Mereka yang sudah melakukan kebaikan dalam kehidupan ini akan bangkit dan mempunyai hidup kekal. Sebaliknya, mereka yang berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum.
Aku tidak dapat berbuat apa-apa sendiri. Aku hanya menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar. Dan hukuman-Ku adalah adil, sebab Aku tidak berusaha untuk menyenangkan diri-Ku sendiri. Aku hanya ingin menyenangkan Dia yang mengutus Aku.”
“Jika Aku memberitahukan orang tentang diri-Ku sendiri, maka mereka tidak dapat percaya kalau apa yang Aku katakan adalah benar. Tetapi ada orang lain yang memberitahukan tentang Aku, dan Aku tahu bahwa apa yang ia katakan tentang Aku itu benar.
Kalian mengirim utusan kepada Yohanes, dan ia telah memberitahukan kepadamu apa yang benar. Aku tidak memerlukan manusia untuk memberitahukan orang tentang Aku, tetapi Aku mengingatkan kalian tentang apa yang dikatakan Yohanes supaya kalian dapat diselamatkan. Yohanes itu seperti lampu yang menyala dan memberi cahaya, dan kalian senang menikmati terangnya untuk sementara.
Tetapi Aku mempunyai bukti tentang diri-Ku yang lebih besar daripada apa pun yang dikatakan Yohanes. Hal-hal yang Aku perbuat, semuanya ditetapkan oleh Bapa untuk Aku lakukan. Semuanya membuktikan bahwa Bapalah yang mengutus Aku. Dan Bapa yang mengutus Aku telah memberitahukan kepadamu tentang Aku. Tetapi kamu tidak pernah mendengar suara-Nya. Kamu tidak pernah melihat bagaimana rupa-Nya. Ajaran Bapa tidak tinggal bersamamu, karena kamu tidak percaya kepada Dia yang diutus Bapa. Kamu mempelajari Kitab Suci dengan tekun karena kamu pikir Kitab Suci memberikan hidup kekal kepadamu. Dan itu adalah kitab Suci yang sama yang memberitahukan tentang Aku! Tetapi kamu menolak untuk datang pada-Ku agar memperoleh hidup itu.
Aku tidak menginginkan pujian dari kamu atau manusia lainnya. Tetapi Aku mengenalmu, dan Aku tahu bahwa kamu bahwa kamu tidak mengasihi Allah. Aku sudah datang dari Bapa-Ku dan berbicara atas nama-Nya, tetapi kamu tidak menerima Aku. Namun, ketika orang lain datang atas nama mereka sendiri, kalian menerima mereka. Kalian senang saling memberikan pujian, tapi tidak pernah berusaha untuk mendapat pujian yang berasal dari Allah yang Esa. Jadi, bagaimana kalian bisa percaya? Jangan menyangka bahwa Akulah yang akan berdiri di hadapan Bapa dan menuduh kamu. Musa, orang yang kamu harapkan akan menyelamatkanmu, adalah orang yang akan menuduh kamu. Jika kamu benar-benar percaya kepada Musa, kalian seharusnya percaya Aku, karena Musa sudah menuliskan tentang Aku. Tetapi kamu tidak percaya akan apa yang ia tuliskan, jadi kamu tidak bisa percaya pada apa yang Aku katakan.”