Dengan berlindung di pesisir pulau kecil bernama Kauda dari angin, kami berhasil menambatkan sekoci, meskipun dengan banyak kesulitan. Setelah menaikkan sekoci, mereka mengikatkan tali ke sekeliling kapal untuk memperkuatnya. Orang-orang takut kalau kapal itu akan menabrak dasar pantai Sirtis, mereka menurunkan jangkar dan membiarkan angin membawa kapal itu. Keesokan harinya badai yang hebat menerpa kami sehingga orang-orang mulai membuang sebagian muatan ke laut. Pada hari berikutnya, mereka membuang peralatan kapal ke laut. Selama berhari-hari, kami tidak melihat matahari ataupun bintang-bintang. Badai yang sangat mengerikan terus menerpa kami sehingga putuslah harapan kami untuk bisa selamat. Orang-orang tidak makan untuk beberapa waktu. Lalu suatu hari Paulus berdiri di hadapan mereka dan berkata, “Saudara-saudara, kamu seharusnya mendengarkan nasihatku untuk tidak berlayar ketika kita masih berada di pulau Kreta. Jadi, kamu tidak akan mengalami kerusakan dan kehilangan ini. Tetapi sekarang aku minta dengan sangat agar kamu tidak putus asa. Sebab tak seorang pun dari antaramu yang akan mati, meskipun kapal ini akan hancur. Tadi malam, malaikat dari Allah, Allahku yang aku layani, datang berdiri di hadapanku. Malaikat itu berkata, ‘Paulus, jangan takut! Kamu harus berdiri di depan pengadilan Kaisar. Dan Allah telah bermurah hati kepadamu dan akan menyelamatkan semua orang yang berlayar bersamamu.’ Jadi, Saudara-saudara, tabahkanlah hatimu, karena aku percaya kepada Allah. Hal ini akan terjadi seperti apa yang telah Ia katakan kepadaku.
Baca Kisah Para Rasul 27
Berbagi
Bandingkan Semua Versi: Kisah Para Rasul 27:16-25
Simpan ayat, baca luring, tonton klip pengajaran, dan lainnya!
Beranda
Alkitab
Rencana
Video