2 Korintus 3:1-10

2 Korintus 3:1-10 AMD

Apakah kami terdengar seperti mulai memuji diri sendiri lagi? Apakah kami perlu surat pengantar untuk kamu atau dari kamu, seperti yang dilakukan orang lain? Tidak, kamu sendiri adalah surat kami, tertulis dalam hati kami, yang dikenal dan dibaca oleh semua orang. Kamu menunjukkan bahwa kalian adalah surat dari Kristus yang dikirim melalui kami. Surat ini tidak ditulis dengan tinta, tetapi dengan Roh Allah yang hidup. Surat ini bukan ditulis di atas batu tulis, tetapi di atas hati manusia. Kristuslah yang membuat kami yakin tentang semuanya ini di hadapan Allah. Ini bukan berarti bahwa kami pikir kami memiliki kemampuan untuk berbuat baik sendiri. Allahlah yang membuat kami mampu melakukan semuanya ini. Ialah yang membuat kami sanggup menjadi para pelayan perjanjian baru dari diri-Nya kepada umat-Nya. Perjanjian itu bukanlah berasal dari hukum tertulis, tetapi berasal dari Roh. Hukum tertulis itu membawa kematian, tetapi Roh memberi hidup. Cara lama melayani Allah, yang dijelaskan dengan tulisan yang diukir di atas batu, hanya membawa kematian, meskipun datang dengan kemuliaan Allah. Bahkan, wajah Musa begitu bercahaya dengan kemuliaan (meskipun kemuliaan itu hanya sementara) sehingga orang Israel tidak bisa terus menatap wajahnya. Jadi, tentu saja cara baru melayani Allah lebih meyakinkan, yang membawa Roh pemberi hidup, akan datang dengan kemuliaan. Maksudku adalah: jika cara lama melayani Allah, yang menghakimi orang berdosa datang dengan kemuliaan. Tentu saja, cara baru melayani Allah yang membebaskan manusia dari dosa jauh lebih mulia lagi. Cara lama melayani Allah mempunyai kemuliaan. Tetapi kemuliaannya hilang jika dibandingkan dengan kemuliaan cara baru melayani Allah yang begitu besar mulianya.