1 Timotius 6:1-21

1 Timotius 6:1-21 AMD

Semua yang adalah hamba harus menunjukkan rasa hormat kepada tuannya. Jika ia melakukan itu, nama Allah dan ajaran kita tidak akan dicela. Sebagian hamba mempunyai tuan-tuan yang adalah orang percaya, jadi mereka adalah saudara seiman. Apakah ini berarti mereka boleh menunjukkan rasa kurang hormat kepada tuannya? Tentu saja tidak! Sebaliknya, mereka harus melayani tuannya lebih baik lagi karena mereka sedang menolong sesama orang percaya, orang yang harus mereka kasihi. Ajarkan hal-hal ini dan perintahkan setiap orang untuk melakukannya. Ada orang yang mengajarkan ajaran palsu, karena mereka tidak setuju dengan ajaran yang berasal dari Tuhan kita Yesus Kristus. Mereka tidak menerima ajaran yang menuntun kita supaya menghormati dan menyenangkan Allah. Orang seperti itu menjadi sombong dengan apa yang diketahuinya, padahal sebenarnya ia tidak mengerti apa-apa. Penyakitnya adalah kesukaan akan perdebatan dan pertengkaran tentang kata-kata yang menimbulkan rasa iri hati, perpecahan, fitnah dan kecurigaan yang jahat. Ia selalu menimbulkan masalah, karena pemikirannya sudah kacau dan telah kehilangan pengertiannya tentang kebenaran. Ia berpikir bahwa berpura-pura untuk menghormati Tuhan adalah cara untuk menjadi kaya. Tetapi hidup dengan cara yang menghormati Allah, pada kenyataannya, adalah cara hidup untuk menjadi sangat kaya, sebab itu berarti menjadi puas dengan apa yang mereka miliki. Kita tidak membawa apa-apa ke dalam dunia, ketika kita datang. Dan ketika kita mati, kita tidak dapat membawa apa-apa. Jadi, jika kita mempunyai makanan dan pakaian, kita akan puas dengan apa yang ada. Orang-orang yang ingin menjadi kaya jatuh ke dalam pencobaan, perangkap dan berbagai macam keinginan yang hampa dan berbahaya. Semuanya ini akan merusak dan menghancurkan mereka. Karena akar dari segala kejahatan adalah kecintaan akan uang. Banyak orang yang karena mengejar uang telah menyimpang dari apa yang percaya karena mereka memiliki uang yang banyak. Ini mengakibatkan banyak penderitaan kepada diri mereka sendiri. Tetapi kamu adalah milik Allah. Jadi, jauhilah semua hal yang tidak benar. Berusahalah untuk melakukan apa yang benar, yang menghormati Allah, dan memiliki iman, kasih, kesabaran serta kelembutan. Berjuanglah dengan sekuat tenagamu untuk memenangkan pertandingan yang sangat berharga untuk menjaga iman kita. Peganglah pada hidup kekal, karena untuk itulah kamu dipanggil ketika kamu mengaku percaya kepada Kristus, pengakuan yang benar di depan banyak orang. Di hadapan Allah yang memberikan hidup kepada segala sesuatu dan di hadapan Yesus Kristus yang membuat pengakuan-Nya yang benar kepada Pontius Pilatus, aku memberi perintah ini kepadamu: lakukanlah perintah ini tanpa kesalahan dan kegagalan, hingga kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus lagi. Allah akan membuat ini terjadi pada saat tepat. Ia adalah satu-satunya Penguasa yang agung. Ia adalah Raja di atas segala raja, dan Tuan di atas segala tuan. Allahlah satu-satunya yang tidak akan pernah mati. Ia tinggal dalam terang yang menyilaukan sehingga tidak ada orang yang dapat mendekati-Nya. Tidak ada orang yang pernah melihat-Nya ataupun dapat melihat-Nya. Segala hormat dan kuasa bagi Allah untuk selama-lamanya. Amin. Berikanlah perintah ini kepada orang-orang yang kaya dengan kekayaan dunia ini. Katakan kepada mereka agar tidak menjadi sombong. Katakan kepada mereka untuk berharap pada Tuhan, bukan pada uang. Uang tidak bisa dipercaya, tetapi Allah memelihara kita dengan berlimpah. Ia menyediakan segala sesuatu untuk kita nikmati. Peringatkanlah mereka yang kaya untuk berbuat baik supaya mereka menjadi kaya dalam perbuatan yang baik. Dan nasihatilah agar mereka suka memberi dengan senang hati dan siap untuk membagi dengan sesamanya. Dengan melakukan itu, mereka akan mengumpulkan harta untuk diri mereka sendiri. Dan harta tersebut akan menjadi dasar yang kuat di mana masa depan mereka akan dibangun. Mereka akan memperoleh hidup yang sesungguhnya. Timotius, peliharalah semua yang telah Allah percayakan kepadamu. Jauhkanlah dirimu dari percakapan kosong yang bukan berasal dari Allah dan perdebatan tentang “pengetahuan” yang palsu. Sebagian orang yang mengaku memiliki “pengetahuan” ini benar-benar telah menyimpang dari apa yang kita percaya. Aku berdoa agar anugerah Allah menyertai kamu.