Kebiasaan-kebiasaan dari SukacitaSampel
Kebiasaan Sukacita: Temukan Kesamaan
Suatu kecakapan yang tidak diajarkan di sekolah lagi adalah bagaimana untuk bekerja sama dengan baik dengan orang lain. Namun ini adalah satu dari kecakapan terpenting untuk dipelajari jika anda akan menjadi seseorang yang bersukacita.
Jika anda tidak bekerja sama dengan baik dengan orang lain, anda akan menjadi kurang bahagia akan hidup anda.
Apa yang perlu anda pelajari untuk bekerja bersama orang lain?
Pertama, anda harus belajar untuk bekerja sama dengan orang lain.
Epafroditus adalah seorang pria yang oleh jemaat di Filipi dikirim ke Roma dengan sebuah dukungan pemberian keuangan bagi Paulus ketika ia berada di penjara. Filipi 2:25 berkata, "Sementara itu kuanggap perlu mengirimkan Epafroditus kepadamu, yaitu saudaraku dan teman sekerja serta teman seperjuanganku, yang kamu utus untuk melayani aku dalam keperluanku" (TB).
Dengan menyebut Epafroditus sebagai saudara, teman sekerja, dan teman seperjuangan, Paulus sedang berkata bahwa hidup dan pelayanan adalah sebuah keluarga, persekutuan, dan pertempuran.
Gereja adalah keluarga Tuhan. Kita bersaudara dengan orang-orang yang kita layani dan beribadah bersama, dan kita harus memperlakukan mereka yang sama. Itu juga sebuah persekutuan, dimana kita bekerja dan melayani bersama dengan satu tujuan yang sama — Amanat Agung.
Anda juga berada di pertempuran bersama yang sama melawan Iblis, dan anda perlu saling mendukung. Anda perlu bertahan dan saling memberi semangat.
Tempat terbaik untuk belajar bagaimana untuk bekerja sama dengan orang lain adalah di dalam gereja.
Kedua, anda perlu belajar untuk memperhatikan.
Paulus berkata tentang Epafroditus lagi di dalam Filipi 2:26 ketika dia berkata, "Karena ia sangat rindu kepada kamu sekalian dan susah juga hatinya, sebab kamu mendengar bahwa ia sakit".
Perhatikan bahwa ada dua contoh perhatian. Paulus memperhatikan kerinduan akan kampung halaman dari teman sekerjanya, dan Epafroditus juga memperhatikan jemaat Filipi.
Ini adalah kunci sukacita! Semakin anda belajar memperhatikan kebutuhan, keragu-raguan, ketakutan orang lain, semakin sukacita anda. Jika anda tidak perhatian, anda tidak akan mengalami pernikahan yang bahagia.
Alkitab berkata dalam 1 Korintus 1:10. "supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir" (TB).
Tak ada dari kita yang secara alamiah adalah seseorang yang perhatian, karena kita cenderung memikirkan diri kita dahulu dan bukannya keperluan orang lain. "Sehati sepikir" membutuhkan usaha, dan belajar untuk bersama-sama dan bekerja dengan orang lain dengan baik memerlukan praktek. Seperti sebuah taman perlu dipelihara untuk dapat berbuah, anda akan melihat bagaimana usaha anda membuahkan hasil berupa sukacita dan relasi yang kuat.
Dengarkan pengajaran audio |
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini
Bergabunglah bersama Pastor Rick di dalam seri ini untuk mengembangkan kebiasaan-kebiasaan harian yang akan menjadikan Anda seorang yang bersuka cita selagi ia menelusuri Filipi, kitab yang paling penuh suka cita dalam Alkitab.
More