Matius 12:3-50

Matius 12:3-50 TSI

Tetapi jawab-Nya kepada mereka, “Tentu kalian sudah tahu apa yang terjadi ketika Daud dan orang-orang yang mengikutinya sedang lapar dan memerlukan makanan. Daud masuk ke kemah Allah dan menerima roti bekas persembahan di ruang kudus. Kemudian Daud membawanya kepada orang-orang yang mengikuti dia, lalu mereka memakan roti itu, padahal menurut hukum Taurat hanya para imam yang boleh memakannya. Tetapi karena mereka memerlukan makanan, maka apa yang dilakukan Daud saat itu tidak dianggap berdosa. Selain itu, tentu kalian tahu bahwa setiap hari Sabat ada imam-imam yang bekerja di rumah Allah. Tetapi pekerjaan itu tidak dianggap sebagai pelanggaran terhadap larangan bekerja pada hari Sabat. Dan Aku berkata kepada kalian bahwa apa yang sedang Allah kerjakan melalui Aku lebih penting daripada rumah Allah! Dalam Kitab Suci, Allah berkata, ‘Daripada memberi banyak kurban hewan kepada-Ku, Aku ingin kalian menunjukkan belas kasihan kepada orang lain.’ Kalau kalian mengerti maksud ayat ini, tentu kalian tidak akan menyalahkan murid-murid-Ku yang tidak bersalah. Karena Aku, Sang Anak Adam, adalah Penguasa yang berhak untuk menentukan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan pada hari Sabat.” Lalu Yesus meninggalkan tempat itu dan masuk ke salah satu rumah pertemuan orang Yahudi. Di situ ada seseorang yang salah satu tangannya sudah lumpuh. Beberapa orang Farisi juga ada di sana, dan mereka mau mencari-cari alasan untuk mempersalahkan Yesus. Jadi mereka bertanya kepada-Nya, “Menurutmu, apakah diperbolehkan menyembuhkan orang pada hari Sabat?” Jawab Yesus kepada mereka, “Kalau pada hari Sabat seekor dombamu jatuh ke dalam lubang, apakah kamu tidak akan segera pergi dan bekerja keras mengeluarkan dombamu dari lubang itu? Tentu kamu tidak akan membiarkannya di sana! Betapa lebih berharganya manusia daripada domba! Jadi tentu kita diperbolehkan untuk berbuat baik kepada seseorang, meskipun pada hari Sabat.” Kemudian Yesus berkata kepada orang itu, “Luruskan tanganmu ke depan.” Dia pun meluruskan tangannya yang lumpuh dan saat itu juga sembuhlah tangannya yang sakit, menjadi sekuat tangan sebelahnya! Orang-orang Farisi itu pun keluar dari rumah pertemuan dan mulai mengatur rencana untuk membunuh Yesus. Waktu Yesus mengetahui rencana orang-orang Farisi, Dia meninggalkan tempat itu. Banyak orang mengikuti Dia dan semua yang sakit disembuhkan-Nya, tetapi Yesus melarang mereka memberitahukan tentang Dia kepada orang lain. Dia sengaja melakukan hal-hal itu supaya pelayanan-Nya sesuai dengan nubuatan Nabi Yesaya yang berkata, “Inilah hamba-Ku, yang sudah Aku pilih. Aku mengasihi-Nya, dan Dia menyenangkan hati-Ku. Aku akan memberikan Roh-Ku kepada-Nya dan Dia akan memberitakan bahwa Allah akan menegakkan keadilan bagi setiap bangsa. Dia tidak akan bertengkar dengan orang lain atau berteriak menentang orang-orang. Dia tidak akan menyebabkan keributan di jalan-jalan. Dia tidak akan mematahkan harapan orang-orang lemah, dan orang yang hampir putus asa diperlakukan-Nya dengan lemah lembut. Demikianlah Dia akan terus berjuang dalam segala hal, sampai Dia menang dan terbukti adil. Maka orang-orang dari segala bangsa akan menggantungkan harapan mereka pada-Nya.” Ada seorang lelaki yang buta dan bisu karena dikuasai setan. Dia dibawa kepada Yesus, lalu Yesus menyembuhkannya sehingga dia bisa melihat dan berbicara. Semua orang yang menyaksikan peristiwa itu terheran-heran dan berkata, “Mungkinkah Dia Keturunan Daud yang dijanjikan itu?” Tetapi waktu orang-orang Farisi mendengarnya, mereka berkata, “Yesus bisa mengusir setan-setan karena diberi kekuatan oleh Beelzebul, pemimpin semua roh jahat.” Namun Yesus mengetahui pikiran orang-orang Farisi itu, maka Dia berkata kepada mereka, “Tidak mungkin Satanas mengusir roh-roh yang memihak kepadanya. Kalau kaki-tangan iblis terpecah-pecah dan saling melawan, kerajaan iblis akan hancur. Sama halnya seperti suatu negara atau kota. Kalau penduduk suatu negara atau kota saling melawan dan berperang, maka negara atau kota itu akan hancur. Begitu juga kalau perpecahan terjadi di antara anggota keluarga. Lagipula seandainya benar bahwa Aku mengusir setan-setan dengan kuasa iblis, berarti kita harus bertanya, ‘Dengan kuasa siapakah anggota-anggota Farisi mengusir setan?’ Sesamamu orang Farisi itu tentu akan berkata bahwa pendapat kalian salah. Tetapi bila Aku mengusir setan-setan dengan kuasa Roh Allah, itu menunjukkan bahwa tanpa kalian sadari Allah sudah mendirikan kerajaan-Nya di dunia ini dengan penuh kuasa. Aku di sini seperti musuh iblis yang datang untuk merampas hartanya. Tidak ada pencuri yang berani masuk begitu saja ke rumah orang yang sangat kuat. Sebelum masuk ke rumah orang kuat itu, dia harus mengikatnya dulu, barulah dia bisa masuk dan merampas barang-barangnya. “Siapa saja yang tidak berpihak kepada-Ku, berarti dia memusuhi-Ku. Dan siapa yang tidak membantu menggembalakan kawanan domba, berarti dia mencerai-beraikan. “Oleh sebab itu, Aku berkata kepadamu bahwa Allah bersedia mengampuni segala macam dosa manusia, termasuk dosa penghinaan terhadap-Nya. Tetapi orang yang menghina Roh Allah tidak akan pernah diampuni. Setiap orang yang menghina Aku, Sang Anak Adam, bisa diampuni. Tetapi orang yang menghina Roh Allah tidak akan pernah diampuni, baik di masa sekarang maupun masa yang akan datang.” “Setiap orang tahu: Kalau mau makan buah yang enak, ambillah dari pohon yang subur. Buah dari pohon yang buruk pasti tidak enak. Karena setiap pohon dinilai dari buah yang dihasilkannya. Hai kamu keturunan ular berbisa! Bagaimana mungkin kamu, orang jahat, mengeluarkan kata-kata yang baik?! Karena perkataan yang keluar dari mulut orang ditentukan oleh hati orang itu. Jika orang itu baik dan isi hatinya baik, maka kata-kata yang keluar dari mulutnya juga baik. Jika orang itu jahat dan isi hatinya jahat, maka kata-kata yang keluar dari mulutnya juga jahat. Tetapi Aku berkata kepadamu bahwa pada Hari Pengadilan, setiap orang akan bertanggung jawab atas setiap perkataan yang pernah diucapkannya, bahkan yang dia ucapkan dengan sembarangan. Waktu Allah mengadili setiap manusia, semua kata-kata yang pernah kamu ucapkan akan menjadi bukti untuk memutuskan apakah kamu dihukum atau dibenarkan.” Suatu kali, beberapa orang Farisi dan ahli Taurat berkata kepada Yesus, “Guru, kami ingin melihat engkau melakukan keajaiban sebagai bukti bahwa engkau diutus oleh Allah.” Jawab-Nya kepada mereka, “Kalian adalah orang-orang yang jahat dan tidak setia kepada Allah, karena itulah kalian ingin melihat keajaiban! Tetapi untuk orang-orang seperti kalian, Aku sama sekali tidak akan melakukan keajaiban kecuali satu, yakni keajaiban seperti yang pernah terjadi pada Nabi Yunus. Sebagaimana Yunus berada di dalam perut ikan besar selama tiga hari tiga malam, begitu juga Aku, Sang Anak Adam, akan berada di dalam kubur selama tiga hari tiga malam sebelum dibangkitkan. Pada Hari Pengadilan, penduduk kota Niniwe akan berdiri untuk bersaksi melawan kalian yang hidup pada zaman ini. Karena waktu Yunus memberitakan pesan Allah kepada mereka, mereka bertobat. Tetapi walaupun Aku sudah di sini dan Aku lebih besar daripada Yunus, kalian tidak mau bertobat! Pada Hari Pengadilan, ratu dari Selatan juga akan berdiri untuk bersaksi melawan kamu semua yang hidup pada zaman ini. Karena ratu itu datang dari tempat yang sangat jauh untuk mempelajari kebijaksanaan Raja Salomo. Tetapi lihatlah, walaupun Aku yang lebih besar daripada Salomo ada di sini di hadapanmu, kalian tidak mau mendengarkan Aku!” “Ingatlah contoh ini: Apabila roh jahat meninggalkan seseorang, roh itu tidak bisa tenang. Dia terpaksa mencari ke sana kemari, bahkan ke padang belantara, untuk menemukan orang lain yang dapat dikuasai. Ketika dia tidak berhasil menemukan orang baru, dia berkata, ‘Aku akan kembali kepada orang yang sudah aku tinggalkan.’ Sewaktu kembali, dia melihat bahwa orang itu seperti rumah kosong yang sudah disapu bersih dan tertata rapi. Kemudian dia pergi dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat daripadanya untuk bergabung dengan dia. Waktu mereka masuk dan menguasai orang itu, keadaannya menjadi lebih buruk daripada sebelumnya. Hal seperti itu jugalah yang akan terjadi pada setiap orang yang termasuk dalam angkatan yang jahat zaman ini.” Ketika Yesus masih berbicara dengan orang banyak itu, ibu-Nya bersama saudara-saudara-Nya datang dan berdiri di luar. Mereka hendak berbicara dengan Dia. Lalu seseorang memberitahukan kepada-Nya, “Guru, ibu dan saudara-saudaramu sedang menunggu di luar. Mereka ingin berbicara dengan engkau.” Jawab Yesus, “Sekarang Aku akan menunjukkan kepada kalian orang-orang yang Aku anggap seperti ibu dan saudara-saudara-Ku.” Sambil menunjuk ke arah kami murid-murid-Nya, Dia berkata, “Orang-orang seperti inilah yang Aku anggap sebagai ibu dan saudara-saudari-Ku, yaitu orang yang melakukan kemauan Bapa-Ku di surga. Merekalah yang Aku anggap seperti ibu, saudara, dan saudari-Ku!”