Waktu Elisabet mendengar salam Maria, anak dalam kandungan Elisabet langsung menendang-nendang kesenangan. Kemudian Elisabet dipenuhi Roh Kudus dan dia berseru, “Maria, kamulah yang paling diberkati Allah di antara semua perempuan! Anak yang ada dalam kandunganmu sekarang juga sangat diberkati! Kini aku sungguh mendapat kehormatan besar, karena ibu yang akan melahirkan Tuhanku datang mengunjungi aku. Begitu aku mendengar salam darimu, anak dalam kandunganku menendang-nendang dengan senang. Kamu sungguh diberkati karena kamu percaya bahwa apa yang TUHAN katakan kepadamu akan terjadi!”
Kemudian Maria berkata,
“Aku memuji TUHAN Allah dengan segenap hatiku,
dan aku sangat bersukacita sebab Allah adalah Penyelamatku.
Karena Dia sudah memperhatikan aku,
walaupun aku ini hanyalah hamba TUHAN yang hina.
Oleh sebab itu, mulai sekarang sampai seterusnya
semua orang akan mengingat betapa TUHAN memberkati aku,
karena Yang Mahakuasa sudah melakukan hal-hal yang luar biasa bagiku.
Pujilah Allah, sebab Dia kudus!
Dari zaman ke zaman, Allah selalu bermurah hati kepada semua orang
yang takut dan hormat kepada-Nya.
Seperti zaman dulu, sekarang pun
Allah sekali lagi sudah mulai mengulurkan tangan-Nya dan menunjukkan kuasa-Nya.
Dahulu Dia mencerai-beraikan orang-orang yang tinggi hati
dan mengacaukan semua rencana mereka.
Dahulu Allah juga sudah menurunkan raja-raja dari jabatan mereka,
dan meninggikan orang-orang yang rendah hati.
Allah pernah memberi makanan yang enak kepada orang-orang lapar sampai kenyang,
tetapi Dia menyuruh orang-orang kaya pergi dengan tangan kosong.
Jadi, sekali lagi seperti zaman dulu, Allah sedang menolong Israel,
yaitu umat pilihan-Nya,
supaya kita sungguh-sungguh melayani Dia.
Dia tidak lupa akan janji-Nya untuk mengasihani kita,
yakni janji-Nya yang Dia sampaikan kepada nenek moyang kita,
mulai dari Abraham hingga kepada kita keturunannya
sampai selama-lamanya.”
Maria tinggal bersama Elisabet kira-kira tiga bulan lamanya, lalu dia pulang ke Nazaret. Kemudian tibalah waktunya Elisabet bersalin, dan dia melahirkan seorang anak laki-laki. Para tetangga dan keluarganya mendengar betapa TUHAN sudah bermurah hati kepada Elisabet, dan mereka turut bersukacita bersama dia.
Ketika anak itu sudah berumur seminggu, banyak tamu yang datang menghadiri acara sunatannya. Mereka mau menamai dia Zakaria sesuai dengan nama ayahnya. Namun Elisabet berkata, “Tidak! Dia harus diberi nama Yohanes.”
Lalu jawab mereka, “Tetapi tidak ada keluarga kalian berdua yang mempunyai nama itu!” Kemudian mereka berbicara dengan isyarat kepada Zakaria untuk menanyakan, “Bapak mau memberi nama apa kepadanya?”
Zakaria pun minta sebuah batu tulis, lalu dia menulis, “Namanya Yohanes.” Melihat itu, semua tamu terheran-heran. Saat itu juga Zakaria langsung dapat berbicara kembali, dan dia mulai memuji Allah. Karena keajaiban itu, semua tetangga mereka menjadi takjub dan takut. Kabar tentang segala kejadian itu pun tersebar ke mana-mana di seluruh daerah pegunungan Yudea. Semua orang yang mendengar tentang peristiwa itu bertanya-tanya dalam hati, “Apakah anak ini akan menjadi orang penting?” Mereka berpikir begitu karena tampak bahwa kuasa TUHAN menyertai dia.
Kemudian Zakaria, ayah Yohanes, dipenuhi Roh Kudus dan bernubuat,
“Terpujilah TUHAN, Allah Israel.
Karena Dia sudah kembali lagi kepada umat-Nya
untuk membebaskan kita dari musuh-musuh kita.
Allah sudah memberikan kepada kita seorang Penyelamat
yang siap memerintah dengan penuh kuasa,
dan yang berasal dari keturunan Daud, hamba-Nya.
Hal itu sesuai dengan rencana Allah
yang disampaikan oleh nabi-nabi yang melayani Dia sejak zaman dahulu.
Mereka sudah menyampaikan bahwa Allah akan menyelamatkan kita
dari kuasa semua orang yang memusuhi dan membenci kita.
Sekarang terbukti bahwa Allah tidak lupa untuk menepati perjanjian-Nya yang suci
yang pernah Dia janjikan kepada nenek moyang kita,
yaitu untuk menunjukkan kebaikan hati-Nya kepada kita.
Karena Allah sudah berjanji dengan bersumpah kepada nenek moyang kita Abraham,
bahwa kita akan dibebaskan dari kuasa musuh-musuh kita,
supaya kita dapat melayani Allah tanpa rasa takut,
sehingga dengan begitu kita bisa hidup suci dan benar di hadapan-Nya seumur hidup kita.
Dan tentang kamu, Yohanes anakku,
kamu akan disebut nabi Allah Yang Mahatinggi.
Kamu akan mendahului Tuhan
dan mempersiapkan segala sesuatu untuk kedatangan-Nya.
Artinya, kamu akan memberitahukan kepada umat-Nya cara untuk dapat diselamatkan
melalui pengampunan dosa mereka.
Jadi, karena kebaikan hati Allah kita, akan terbit bagi kita suatu hari yang baru,
yaitu Hari Keselamatan dari surga.
Dengan demikian, Allah akan menolong kita yang hidup dalam kegelapan
dan dalam cengkeraman kuasa kematian.
Cahaya TUHAN itu akan menuntun kita ke jalan-Nya,
supaya kita hidup dengan tenang dalam perlindungan-Nya.”
Yohanes bertambah besar dan rohnya semakin dikuatkan oleh Allah. Sesudah cukup dewasa, dia tinggal di padang belantara sampai tiba waktunya untuk menyatakan diri kepada bangsa Israel.