“Kalian akan melihat ‘Kejahatan yang Menghancurkan’ berdiri di tempat yang terlarang baginya. (Catatan kepada pembaca: Perhatikanlah apa artinya!) Pada waktu itu orang yang berada di Yudea harus lari ke pegunungan. Orang yang berada di atas atap rumah jangan turun dan masuk ke dalam rumah untuk mengambil sesuatu. Orang yang berada di ladang jangan kembali untuk mengambil jubahnya. Alangkah ngerinya hari-hari itu bagi wanita yang mengandung dan ibu yang masih menyusui bayi! Berdoalah supaya hal-hal itu jangan terjadi pada musim hujan. Pada hari-hari yang mengerikan itu akan ada suatu kesusahan yang belum pernah terjadi, semenjak Allah menjadikan dunia sampai sekarang, dan tidak pula akan terjadi lagi. Sekiranya Allah tidak memperpendek masa itu, maka tidak ada seorang pun yang selamat. Tetapi karena umat-Nya, Allah memperpendek masa itu.
Pada waktu itu kalau seseorang berkata kepada kalian, ‘Lihat, Raja Penyelamat itu ada di sini!’ atau ‘Lihat, Ia ada di situ!’ -- janganlah percaya kepada orang itu. Sebab penyelamat-penyelamat palsu dan nabi-nabi palsu akan datang. Mereka akan mengerjakan perbuatan-perbuatan luar biasa dan keajaiban-keajaiban untuk menipu kalau mungkin, umat Allah juga. Jadi, waspadalah! Semuanya itu sudah Aku beritahukan kepadamu sebelum hal itu terjadi.”
“Setelah masa kesusahan itu, matahari akan menjadi gelap, dan bulan tidak lagi bercahaya. Bintang-bintang akan jatuh dari langit, dan para penguasa angkasa raya akan menjadi kacau-balau. Pada waktu itu Anak Manusia akan terlihat datang di dalam awan dengan kuasa besar dan keagungan. Ia akan mengutus malaikat-malaikat untuk mengumpulkan umat pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung-ujung bumi ke ujung-ujung langit.”
“Ambillah pelajaran dari pohon ara. Kalau ranting-rantingnya hijau dan lembut, dan mulai bertunas, kalian tahu bahwa musim panas sudah dekat. Begitu juga kalau kalian melihat hal-hal itu terjadi, kalian tahu bahwa waktunya sudah dekat sekali. Ketahuilah! Semua peristiwa ini akan terjadi sebelum orang-orang yang hidup sekarang ini mati semuanya. Langit dan bumi akan lenyap, tetapi perkataan-Ku tetap selama-lamanya.”
“Meskipun begitu, tidak seorang pun tahu kapan harinya atau kapan jamnya. Malaikat-malaikat di surga tidak dan Anak pun tidak, hanya Bapa saja yang tahu. Jadi kalian harus berjaga-jaga dan waspada, sebab kalian tidak tahu kapan waktunya. Keadaannya ibarat seorang yang meninggalkan rumahnya lalu pergi ke tempat yang jauh. Ia menyuruh pelayan-pelayannya mengurus rumahnya, dan memberi tugas kepada mereka masing-masing. Kepada penjaga pintu, ia berpesan supaya berjaga baik-baik. Sebab itu kalian harus berjaga-jaga, sebab kalian tidak tahu kapan tuan rumah itu akan kembali -- mungkin pada sore hari, mungkin pada tengah malam, mungkin pada waktu subuh, atau mungkin pada waktu matahari terbit. Kalau ia datang tiba-tiba, janganlah sampai ia menemukan kalian sedang tidur. Apa yang Kukatakan ini kepadamu, Kukatakan juga kepada semua orang: berjaga-jagalah!”