Dua hari kemudian, Daud dan anak buahnya kembali ke kota Ziklag. Ketika tiba di sana, mereka mendapati bahwa orang Amalek telah menyerbu bagian selatan negeri Yehuda dan menyerang Ziklag. Mereka tidak membunuh seorang pun. Tetapi mereka membakar habis kota itu dan meneruskan perjalanan mereka dengan membawa serta para wanita, anak-anak dan penduduk lainnya. Mereka juga telah menawan keluarga Daud dan keluarga anak buahnya, termasuk kedua istri Daud, Ahinoam dan Abigail. Daud dan anak buahnya begitu sedih, sehingga mereka mulai menangis tak henti-hentinya sampai kepayahan.
Anak buah Daud sangat susah karena telah kehilangan anak istri mereka. Sebab itu mereka hendak melempari Daud dengan batu. Jadi Daud berada dalam kesulitan besar, tetapi hatinya dikuatkan lagi oleh TUHAN Allahnya. Lalu Daud berkata kepada Imam Abyatar anak Ahimelekh, “Bawalah efod itu ke mari!” Maka Abyatar membawa efod itu kepadanya. Kemudian bertanyalah Daud kepada TUHAN, “Haruskah kukejar gerombolan penyerbu itu? Dapatkah aku menyusul mereka?”
Jawab TUHAN, “Ya, kejarlah; engkau akan menyusul mereka dan membebaskan para tawanan.”
Lalu berangkatlah Daud bersama-sama dengan keenam ratus anak buahnya. Ketika mereka sampai di Sungai Besor, Daud meneruskan perjalanannya bersama-sama dengan 400 orang; sedang yang 200 orang lainnya tinggal di situ. Karena sudah terlalu lelah dan tak sanggup menyeberangi Sungai Besor.
Dalam perjalanan itu anak buah Daud bertemu dengan seorang anak laki-laki Mesir di padang, lalu ia dibawa kepada Daud. Ia diberi makan dan minum, juga kue buah ara, dan dua rangkai anggur kering. Setelah ia makan, kekuatannya pulih kembali; ternyata sudah tiga hari ia tidak makan dan tidak minum! Kemudian Daud bertanya kepadanya, “Siapa tuanmu, dan dari mana engkau?”
Jawab anak itu, “Aku orang Mesir, budak seorang Amalek. Aku ditinggalkan tuanku tiga hari yang lalu sebab aku sakit. Kami telah menyerbu wilayah orang Kreti di bagian selatan Yehuda dan wilayah marga Kaleb, dan kami telah membakar habis kota Ziklag.”
Lalu tanya Daud kepadanya, “Maukah engkau mengantarkan aku ke tempat gerombolan itu?”
Jawabnya, “Aku mau, asal Tuan berjanji kepadaku demi nama Allah, bahwa aku tidak Tuan bunuh atau Tuan serahkan kepada tuanku.” Lalu dia mengantarkan mereka ke tempat gerombolan itu.
Pada waktu itu gerombolan itu berpencar-pencar di seluruh tempat itu, sambil makan, minum dan berpesta pora karena banyaknya barang rampasan yang telah mereka bawa dari negeri Filistin dan Yehuda. Pada waktu fajar menyingsing keesokan harinya, mereka diserang oleh Daud, dan pertempuran berlangsung sampai malam. Selain dari empat ratus orang muda yang melarikan diri dengan menunggang unta, tak seorang pun dari musuh yang dapat lolos. Daud berhasil membebaskan segalanya yang telah dirampas oleh orang Amalek, termasuk kedua istrinya; tidak ada sesuatu pun yang hilang. Semua anak laki-laki dan perempuan serta segala barang rampasan yang telah diambil oleh orang Amalek, diambil kembali oleh Daud. Di samping itu Daud juga merampas semua domba dan ternak. Binatang-binatang itu digiring oleh anak buah Daud di depan, terpisah dari segala barang rampasan yang lain, dan mereka berkata,
“Ini bagian untuk Daud!”
Setelah itu Daud kembali kepada kedua ratus orang yang terlalu lelah untuk mengikuti dia, dan yang telah ditinggalkannya di pinggir Sungai Besor. Mereka menyongsong Daud serta anak buahnya, dan Daud mendekati serta menyalami mereka. Tetapi di antara anak buah Daud yang bersama-sama mengikuti dia, ada yang jahat dan tamak. Mereka berkata, “Orang-orang ini tidak ikut; jadi mereka tak berhak mendapat apa-apa dari barang rampasan itu. Mereka hanya boleh mengambil anak istri mereka, dan pergi.”
Tetapi Daud menjawab, “Saudara-saudaraku, janganlah kamu berbuat demikian dengan apa yang telah diberikan TUHAN kepada kita! Bukankah kita telah dilindungi-Nya dan diberi-Nya kemenangan atas gerombolan perampok itu? Jadi seorang pun tidak boleh menyetujui usul itu! Semuanya harus mendapat bagian yang sama banyaknya: orang yang tinggal untuk menjaga barang-barang harus mendapat bagian yang sama seperti orang yang maju berperang.” Kemudian hal itu dibuat menjadi sebuah peraturan oleh Daud, dan ditaati di Israel sampai sekarang.
Ketika Daud kembali ke Ziklag, ia mengirim sebagian dari barang-barang rampasan itu kepada para pemimpin kota-kota Yehuda yang telah mendukungnya, katanya, “Inilah hadiah untukmu dari barang rampasan yang kami ambil dari musuh TUHAN.”